Senin, 11 Oktober 2010

Tentang Cinta

Khobiroh Hidayati

Kenapa kita menutup mata ketika kita tertidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan? ini karena hal terindah di dunia ini tidak terlihat. Ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung dengannya dan jatuh dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan, tapi melepaskannya bukan menjadi akhir dari dunia, melainkan awal suatu kehidupan yang baru. kebahagiaan adalah bagi mereka yang menangis, yang tersakiti, yang telah dan tengah mencari dan mereka yang telah mencoba. karena hak merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.
Cinta yang sebenarnya adalah ketika kita menitikkan airmata dan masih peduli terhadapnya, adalah ketika dia tengah mempedulikan kita dan kita masih menunggunya dengan setia, adalah ketika mencintai orang lain dan kita masih bisa tersenyum dan berkata “aku turut bahagia untukmu”
Apabila cinta tidak bertemu, bebaskan diri kita, biarkanlah hati kita kembali ke alam bebas lagi. Kita mungkin menyadari bahwa kita menemukan cinta dan kebahagiaan nya, tapi ketika cinta itu mati, kita tidak perlu mati bersama cinta itu.
Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu mendapatkan keinginannya, melainkan mereka yang bangkit ketika mereka jatuh. Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan kita lebih banyak tentang diri kita sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada. cinta akan tetap di hati selamanya sebagai penghargaan abadi atas pilihan-pilihan hidup yang kita perbuat..
Sahabat sejati mengerti ketika kita berkata “aku lupa” menunggu selamanya ketika kita berkata “tunggu sebentar”, tetap tinggal ketika kita berkata “tinggalkan aku sendirian”, membuka pintu meski kita belum mengetuk pintu dan berkata “bolehkah aku masuk”.
Mencintai juga bukanlah bagaimana kita melupakan dia bila berbuat kesalahan, melainkan bagaimana kita memaafkan. Bukanlah bagaimana kita mendengarkan, melainkan bagaimana kita mengerti. Bukanlah apa yang kita lihat, melainkan apa yang kita rasakan. Bukanlah bagaimana kita melepaskan, melainkan bagaimana kita bertahan. Lebih menyakitkan menangis dalam hati daripada menangis tersedu dan mengadu..
Air mata yang keluar harus kita hapus, sementara air mata tersembunyi menggoreskan luka di hati yang takkan pernah hilang. Sayang dalam cinta kita jarang peduli, tetapi ketika cinta itu tulus, meskipun kita acuhkan cinta, tetapi mulia dan seharusnya kita bahagia. Hati dapat mencintai seseorang yang kita sayangi..
Mungkin akan tiba saatnya di mana kita harus mencintai seseorang bukan karena cinta itu berhenti mencintai kita, melainkan kita yang mnyadari bahwa dia akan lebih bahagia jika kita melepaskannya..
Namun, bilapun jika benar mencintai seseorang jangan lepaskan dia. bila dia tidak membalasmu, mungkin dia tangah ragu dan mencari, jangan percaya bahwa melepaskan berarti kita benar-benar mencintai cinta tanpa suatu balasan.
Kadangkala orang yang paling mencintai kita adalah orang yang orang yang tidak pernah mengatakan cintanya karena takut kita akan berpaling waktu dan berpaling jarak. Dan bila suatu saat ia pergi, kita akan menyadari bahwa ia adalah cinta yang tidak kita sadari. Maka mengapa kita tidak mengungkapkan cinta bila kita memang mencintainya, meskipun kita tidak pernah tahu apakah cinta itu ada padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar