Kamis, 04 November 2010

Budaya Politik


A.     Pengertian dan ciri-ciri budaya politik
Istilah dari budaya politik atau  kebudayaan politik merupakan terjemahan dairi bahasa inggris (political culture). Banyak definisi tentang budaya politik dikemukakan para ahli. Antara lain:
1.      Almond dan Verba
Budaya politik adalah sikap yang khas dari warga terhadap negara terhadap sistem politik, aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam suatu sistem
2.      Rumadi Sumintapura
Budaya politik diartikan sebagai pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh anggota dalam suatu sistem.
3.      Albert Wijaya
Budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai yang terdiri dari ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul, mitos. Menurut kesemuanya dikenal dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakatn untuk menjadi alasan guna menerima atau menolak nilai-nilai dan norma-norma politik dalam masyarakat
4.      Samuel Beer
Budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintah seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.
            Ketika melihat budaya politik di Indonesia kita bisa melihat dari aspek berikut:
1.      Konfigurasi subkultur
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang beragam namun semuanya sudah melebur menjadi satu bangsa sehingga tidak muncul kekhawatiran terjadi konflik, berbeda dengan media yang subkulturnya sangat beragam bahkan terjadi sekat antar kosta.
2.      Bersifat parokial kaula.
Karena masyarakat Indonesia mayoritas masih pendidikan rendah maka budaya politiknya bersifat parochial kaula.
3.      Ikatan primor
Sentimen kedaerahan masih muncul apalagi ketika otonomi daerah diberlakukan.
4.      Paternalisme
Artinya masih muncul budaya ASAL BAPAK SENANG (ABS)
5.      Dilema interaksi nodernisme dengan tradisi
Indonesia masih kuat dengan tradisi, namun modernisme mulai muncul dan menggeser tradisi sehingga memunculkan sifat dilematis.
B.      Perkembangan tipe budaya politik, sejarah perkembangan, dan sistem yang berlaku.
Menurut Almond & Vebra dalam kehidupan masyarakat dapat dijumpai setidaknya tiga tipe budaya politik yaitu:
Masyrakat dengan budaya parochial kaula dan partisipan. Dalam sebuah masyarakat dimana sikap-sikap orientasi politiknya sangat di dominasi oleh karakteristik yang bersifat kognitif maka akan membentuk budaya politik yang parochial
Dalam sebuah masyarakat yang mempunyai kecendrungan sikap dan orientasin politik dengan karakteristik yang bersifat kaula.
Masyarakat yang sangat dominan memiliki kompetensi yang tinggi dimana warga masyarakat mampu memberikan evaluasi terhadap proses politik yang sedang berjalan akan membentuk budaya politik yang partisipan.
Proses pematangan budaya politik menurut Nazzarudin Syamsudin pada dasarnya melibatkan tahap penyerasian antara budaya politik lokal dengan budaya politik nasional
Budaya politik lokal yang keras melahirkan daerah yang tertutup terhadap pengaruh nilai-nilai dari luar, sekalipun nilai-nilai tersebut belum tentu bertentangan dengan nilai-nilai yang telah ada. Sebaliknya budaya politik lokal yang berwarna lunak akan lebih bersifat terbuka, karena lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat yang mempunyai nilai berbeda.

Fungsi dan peranan partai politik
Menurut UU. No.31 th 2002, partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara sukarela, atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pemilu.
Fungsi utama partai politik ialah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu

1 komentar: