Guru-guru Indonesia yang merindukan terwujudnya pendidikan berkualitas dan berkeadilan menyatukan diri dalam suatu organisasi guru baru yang dinamakan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Wadah yang terbuka untuk semua guru Indonesia itu diharapkan mampu memperjuangkan posisi tawar organisasi guru di negeri ini yang diperhitungkan pemerintah dalam mengambil kebijakan pendidikan di Tanah Air.
Deklarasi pembentukan FSGI dilakukan di kantor ICW di Jakarta pada Minggu (23/1/2011). Para guru berasal dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, hingga Sulawesi.Retno Lisyarti, salah satu deklarator, mengatakan pendidikan mesti dilihat sebagai investasi untuk masa depan bangsa. Untuk itu, pendidikan mesti menjadi bagian yang tidak bisa dilupakan dalam pembangunan bangsa.
Retno menambahkan pendidikan berkualitas dan berkeadilan itu di dalamnya juga menuntut adanya guru-guru yang sejahtera dan berkualitas. "Tetapi bukan seperti kebijakan sertifikasi guru. Sebab, sertifikasi itu tidak ada kaitannya dengan peningkatan kualitas guru. Peningkatan kapasitas guru lebih dari sekedar sertifikasi," tegas Retno.
Dalam manifesto pendidikan yang diusung FSGI, pendidikan diyakini sebagai hak warga negara yang mesti dipenuhi pemerintah. Karena itu, pendidikan berkualitas mesti diterima semua warga negara, tanpa membeda-bedakan siswa berdasarkan tingkat kecerdasan, kekhususan, maupun kategori kaya-miskin.
Retno mengeaskan organisasi guru baru ini ingin mengajak ornag tua murid dan masyarakat untuk emmahami hak-hak mereka dalam pendidikan. "Bersama semua elemen, termasuk orang tua murid, kita memperjuangkan pendidikan berkualitas dan berkeadilan untuk semua orang di negeri ini," kata Retno.
- Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar