Selasa, 11 Januari 2011

Prediksi Pemanasan Global Terbukti


Bencana alam yang melanda Pakistan, China, Rusia dan melelehnya es di Arktik sesuai dengan prediksi the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) beberapa tahun lalu. Pakistan dilanda hujan terus-menerus sehingga banjir, sementara Rusia mengalami cuaca paling panas dalam 1.000 tahun.

Kejadian-kejadian sepanjang Juli sampai Agustus 2010 ini telah diprediksi ilmuwan cuaca, meski mereka malu-malu menyebutnya, sebagai bukti pemanasan global telah berlangsung. Mereka sekarang sedang berupaya mencari cara memprediksi cuaca ekstrem ini.



Agustus ini, mereka mulai menggelar rapat yang disponsori Perserikatan Bangsa-bangsa, Amerika Serikat dan Inggris. "Tak ada waktu terbuang lagi karena rakyat harus disiapkan menghadapi pemanasan global," kata Peter Scott, klimatolog pemerintah Inggris.

IPPC pada 2007 telah memprediksi peningkatan temperatur akan menghasilkan gelombang panas dan hujan yang intens. Dalam laporan 2007 yang menghasilkan penghargaan Nobel, IPPC melaporkan "telah diamati" sebuah peningkatan gelombang panas sejak 1950.

Sementara ilmuwan the Goddard Institute of Space Studies NASA, Gavin Schmidt, di New York, menyatakan pendekatan yang tepat adalah "lebih banyak ekstrem panas dan sedikit ekstrem dingin."

Berikut perbandingan fakta dengan prediksi:

Rusia

Untuk pertama kalinya suhu Moskow mencapai 37,8 derajat Celcius. Panas membuat kebakaran hutan dan mengeringkan lahan gambut, sehingga menyelimuti Rusia dengan kabut asap beracun. Kematian meningkat menjadi 700 jiwa per hari.

Tahun 2007, laporan IPCC memprediksi bencana kekeringan di Rusia meningkat dua kali dan melihat kemungkinan kebakaran selama bertahun-tahun. Rusia juga disebut akan kehilangan hasil pertanian.

Pakistan

Hujan lebat terus-menerus selama 36 jam membuat sungai Indus di Pakistan meluap. Diperkirakan 14 juta rakyat Pakistan kena dampak banjir. Pemerintah Pakistan menyebutnya bencana terburuk dalam sejarah bangsa itu.

Tahun 2007, laporan IPPC menyatakan hujan lebih lebat selama 40 tahun di utara Pakistan dan memprediksi banjir dahsyat akan melanda bagian selatan Asia ini.

China

Negara berpopulasi terbesar di dunia ini mengalami banjir terburuk sedekade, terutama di provinsi di barat laut, Gansu. Banjir dan longsor menewaskan 1.117 orang dan membuat 600 orang hilang.

Tahun 2007, laporan IPPC menyatakan hujan meningkat di barat laut China 33 persen dibanding 1961. Banjir di seluruh negeri meningkat tujuh kali dibanding 1950. Dan banjir akan sering terjadi di abad ini.

Arktik

Sebuah bongkahan es seluas 260 kilometer persegi telah mengapung di barat laut Greenland. Bongkahan es ini adalah yang terbesar tercatat dalam sejarah memisahkan diri dari Arktik.
Es yang mencair ini menyebabkan kenaikan permukaan lau di seluruh dunia, sebagai akibat dari ekspansi cuaca panas ke kawasan kutub. Kenaikan muka laut adalah 3,4 milimeter per dekade, dua kali lipat angka di abad 20. (Associated Press | umi)
VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar