Betapa indah usia dua puluh:
mencintai perempuan yang tiada,
bayang-bayang,
yang kulihat pada wajah semua orang.
Dinding hitam kamarku
ditaburi reruntuhan bintang,
Aku melihat seorang gadis
yang kutahu menyimpan wajah
di belakang rambutnya.
Aku ingin tertawa,
aku ingin tertawa
di depan semua wajah yang kukenal,
yang semuanya adalah wajahku sendiri;
seorang anak kecil
mata putih,
seorang gadis
dengan rambut menutupi seluruh wajahnya
dan seseorang dengan kulit keriput
membungkus tulang-tulangnya,
sudah pergi.
Aku ingin tertawa pada mereka
tapi mereka tak kembali
Agustus 2007
Alfiyan Harfi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar